Laman

Kamis, 07 Oktober 2010

Beras dan Nasi

Beras




Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi).
Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.
Beras dari padi ketan disebut ketan.

Anatomi Beras

Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari
  • aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit,
  • endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
  • embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.

Kandungan Beras

Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral dan air.
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat :
  • amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
  • amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.



Nasi



Nasi adalah beras (atau kadang-kadang serealia lain) yang telah direbus (dan ditanak). Proses perebusan beras dikenal juga sebagai 'tim'. Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan nasi dengan air berlebih dalam proses perebusannya akan menghasilkan bubur

Warna nasi yang telah masak (tanak) berbeda-beda tergantung dari jenis beras yang digunakan. Pada umumnya, warna nasi adalah putih bila beras yang digunakan berwarna putih. Beras merah atau beras hitam akan menghasilkan warna nasi yang serupa dengan warna berasnya. Kandungan amilosa yang rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dan lengket. ketan, yang patinya hanya mengandung sedikit amilosa dan hampir semuanya berupa amilopektin, memiliki sifat semacam itu. Beras Jepang (japonica) untuk sushi mengandung kadar amilosa sekitar 12-15% sehingga nasinya lebih lengket daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika, yang kadar amilosanya sekitar 20%. Pada umumnya, beras dengan kadar amilosa lebih dari 24% akan menghasilkan nasi yang 'pera' (tidak lekat, keras, dan mudah terpisah-pisah).

Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber karbohidrat utama dalam menu sehari-hari. Nasi sebagai makanan pokok biasanya dihidangkan bersama lauk sebagai pelengkap rasa dan juga melengkapi kebutuhan gizi seseorang. Nasi dapat diolah lagi bersama bahan makanan lain menjadi masakan baru, seperti pada nasi goreng, nasi kuning atau nasi kebuli. Nasi bisa dikatakan makanan pokok bagi masyarakat di Asia, khususnya Asia Tenggara.

Cara Memasak Nasi

hal ini bukan lah yang asing bagi kalian semua, semua orang pasti tahu bagaimana cara memasak nasi. caranya mudah, bila kalian menggunakan rice cooker / magic jar tinggal memasukan beras ke dalam mangkok besar, lalu isi dengan air sampai penuh. cuci beras tersebut sampai bersih lalu buang airnya. setelah itu masukan beras yang sudah di cuci kedalam magic jar, lalu tekan tombol "rice cooking". tunggu selama beberapa menit dan nasi pun sudah bisa untuk dimakan.
kalau anda menggunkan cara tradisional terdiri dari 2 tahap :
I. Aron / mengaron (dlm bahasa Sunda "ngagigihan"):
1. Cuci beras dan tiriskan
2. Tempatkan pada katel / wajan dan ratakan
3. Tambahkan air hingga beras terendam dengan kedalaman satu buku jari telunjuk diukur dari permukaan beras.
4. Tempatkan di atas api (kompor misalnya)
5. Saat mulai mendidih, aduk-aduk beras supaya bagian bawah tidak menempel di katel.
6. Saat air mulai habis, angkat dan sisihkan dan tutup.

II. Mengukus :


1. Siapkan panci pengukus: isi air tapi hingga sedikit di bawah saringan.
2. Pasang saringan dan tutup panci.
3. Tempatkan panci di atas api.
4. Aduk nasi-aron dan masukan ke dalam panci pengukus bila airnya sudah mendidih (ada uap air keluar panci) dan ratakan.
5. Tunggu 30 menit.
6. Ambil sesendok nasi dan coba cicipi, jika terasa sudah matang, angkat dari api.
7. Nasi sudah siap untuk disajikan.
8. Jangan lupa untuk mematikan kompor.


Pentingnya Sebutir Nasi

Banyak manusia yang tidak menghargai sebutir nasi, padahal dgn sebutir nasi dapat membantu kelaparan. contoh di indonesia, banyak sekali manusia yang meninggal karena kelaparan. coba renungkan kata - kata ini.
di indonesia jumlah penduduknya ada +/- 237.000.000

jika setiap kali makan membuang 
sebutir nasi

maka :

3x makan x 1butir 
nasi = 3butir nasi perhari/orang

jika dijumlah :

3btr x 237.000.000 = 711.000.000 butir/hari dibuang

dalam 1kg beras +/- 50.000 butir 
nasi

jumlah 
nasi yang terbuang di indonesia setiap harinya adalah :

711.000.000 : 50.000 = 14.220kg/ 14,2 ton

1kg 
nasi bisa untuk makan 10 org

maka :

14.200kg bisa untuk 142.000 org makan setiap harinya

maka dari itu kita jgn pernah menyia"kan 
nasi

karna didunia setiap harinya +/- 40.000 org meninggal karna kelaparan
sumber : klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar