Pada pembahasan sebelumnya, penulis membahas tentang beberapa kasus
pelanggaran etika dunia maya, diantara nya adalah kasus Pelajar SMA membobol puluhan situs lokal dan luar negeri. Kasus
ini terjadi pada tahun 2000, Wenas
Agusetiawan, yang kerap menggunakan nickname hC- (hantu Crew) kalau
sedang melakukan chatting dan juga pendiri kelompok ini, bahkan belum
berusia 17 tahun ketika pada pertengahan 2000 dirinya tertangkap basah
oleh kepolisian Singapura, ketika tengah melakukan hacking ke sebuah
jaringam komputer di Singapura melalui apartemennya di daerah Toa Payoh -
Singapura.
Berdasarkan tindakan yang dia lakukan,
bahwa Pengaturan Tindak Pidana Hacking menurutUndang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik terdapat pada Pasal 30 ayat (1), (2) dan (3) bahwa pada dasarnya
tindak pidana hacking merupakan suatu tindakan setiap orang dengan
sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer dan/atau sistem
elektronik orang lain dengan tujuan memperoleh informasi dan/atau dokumen
elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau
menjebol sistem keamanan. Dimana hacking dapat merupakan sebuah tindakan awal
bagi pelaku cybercrime untuk melakukan kejahatan lainnya dalam ruang cyber.
Pengaturan mengenai tindak pidana cyber crime yang dapat diawali dengan
tindak pidana hacking juga telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yaitu meliputi
penyadapan/ intersepsi (Pasal 31), cracking (Pasal 32 ayat (1) dan (3)),
carding (Pasal 32 ayat (2)), virusing dan attacking (Pasal
33),dan manipulasi data otentik (Pasal
35). Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik mengatur pula tentang Yurisdiksi dalam tindak pidana hacking.
Pengaturan mengenai yurisdiksi diatur dalam 2 (dua) Pasal, yaitu terdapat dalam
Pasal 2 dan Pasal 37 dimana Undang-undang ini memiliki jangkauan Yurisdiksi
tidak semata-mata untuk perbuatan hukum yang berlaku di Indonesia dan/atau
dilakukan oleh warga negara Indonesia, tetapi juga berlaku untuk perbuatan
hukum yang dilakukan di luar wilayah hukum (yurisdiksi) Indonesia baik oleh
warga negara Indonesia maupun warga negara asing atau badan hukum Indonesia
maupun badan hukum asing yang memiliki akibat hukum di Indonesia, mengingat
pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Informasi Elektronik dan Transaksi
Elektronik bersifat lintas teritorial atau universal.
Perangkat lunak yang telah dibuat harus dapat di uji untuk mengetahui
apakah ada kesalahan atau error yang terjadi pada perangkat lunak
tersebut. Sebagai contoh sederhana, Anda melakukan testing suatu
aplikasi pada akhir development, kemudian Anda menemukan sebuah bug,
yaitu salah satu field penting yang seharusnya memiliki tipe data string,
ternyata memiliki tipe data numerik. Sekilas merupakan kesalahan yang
sederhana. Tetapi bayangkan, jika seluruh modul atau form pada aplikasi
yang menggunakan field tersebut terlanjur memperlakukan field tersebut
sebagai numerik, maka Anda harus memeriksa ulang seluruh modul / form
yang berhubungan dengan field tersebut. Dan jika perlu melakukan
perubahan terhadapnya. Hal ini tentu tidak perlu terjadi jika sedari
awal Anda telah melakukan testing dan menyadari kesalahan tersebut
sebelum membuat lebih banyak form dan modul yang berhubungan dengan bug
tersebut.
Panduan Proses Testing
Terdapat dua panduan utama untuk melakukan proses testing, yaitu:
Memeriksa bahwa aplikasi berfungsi
sebagaimana mestinya. Misalnya Anda membuat aplikasi pendataan, pastikan
bahwa Anda melakukan testing dengan mengisi seluruh field, dan data yang
dimasukkan tersimpan dengan benar pada database.
Jika bug ditemukan dan telah
diperbaiki, pastikan bahwa bagian-bagian lain dari aplikasi (sekalipun
yang nampaknya tidak berhubungan dengan bug tersebut) masih berjalan
dengan baik. Karena kadang tanpa disadari, perbaikan bug justru
mendatangkan bug baru pada bagian yang lain.
Software Testing Aplikasi
Perangkat lunak kode terbuka merupakan hasil kerja sama komunitas open
source yang tersebar si seluruh dunia melibatkan jutaan programer.
Keberagaman latar belakang dan metode pemograman para pengembang telah
menimbulkan kekhawatiran pada beberapa pihak terhadap kualitas perangkat
lunak yang dihasilkan. Oleh karenanya diperlukan suatu cara dalam
proses pengujian perangkat lunak tersebut. Sehingga sebelum
disebarluaskan kepada pemakai perangkat lunak tersebut telah terjamin
kualitasnya dan dapat memberikan kenyamanan pada pemakai dalam
menggunakan perangkat lunak tersebut.
Metode pengujian yang diterapkan dalam menguji perangkat lunak kode
terbuka dapat bersifat manual dan otomatis. Untuk metode manual
menggunakan metode smoke test, sedangkan untuk metode otomatis dengan
menggunakan framework LTDP (Linux Desktop Testing Project) , yang dikembangkan oleh komunitas open source.
Framework LTDP (Linux Desktop Testing Project)
Linux desktop testing project adalah framework GNU yang digunakan untuk
menguji perangkat lunak secara otomatis terutama untuk menguji perangkat
lunak desktop pada sistem operasi linux sehingga kualitasnya dapat
terus ditingkatkan. Framework LDTP memanfaatkan pustaka – pustaka
acssesbility dalam menguji antar muka dalam aplikasi. Selain itu
framework LDTP dilengkapi dengan alat bantu yang dapat menjenerasi
appmap dengan membaca komponen – komponen antar muka pada aplikasi dan
alat bantu test case bedasarkan pemilihan user yang akan diuji. Inti
framework LDTP menggunakan appmap dan menjadikan test case yang telah
direkam ke test aplikasi dan memberi status untuk setiap test case
sebagai output hasilnya..
Framework LTDP telah digunakan dalam menguji semua aplikasi Gnome,
aplikasi — aplikasi dari yayasan mozila (mozila browser, firefox,
thunderbird), aplikasi open office, aplikasi java (swing), daan aplikasi
– aplikasi (mulai KDE 4) LDTP akan menguji bagian – bagian dari
aplikasi yaitu object based (tool bar, push, button, dll) context
sensitve (windows based), handle unexpected window, dll.
Fitur-fitur LDTP:
LDTP mendukung verifikasi dari kegiatan-kegiatan yang dijalankan.
Penulisan test scripts yang sangat mudah, penulis script tidak perlu mengetahui hirarki dari objek.
Selama pengujian, pengawasan terhadap performa memori dari aplikasi dapat diukur.
Pengelompokkan berdasarkan eksekusi, yang menyediakan kontrol yang ketat dari aliran test-script.
Script dapat ditulis menjadi komponen yang reusable dan data dapat disimpan/diambil kembali dalam bentuk XML.
Objek-objek diidentifikasikan secara statis atau dinamis.
Pengacara Ramdan Alamsyah melaporkan Farhat Abbas ke Sentra Pelayanan
Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya terkait pernyataan suami
penyanyi Nia Daniati itu di jejaring sosial twitter.
Farhan dalam akun twitternya menghujat Wakil Gubernur DKI, Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) dengan kata-kata bernada rasis. Berikut kicauan
Farhat Abbas di akun twitternya. 'Ahok sana sini protes plat pribadi B 2
DKI dijual polisi ke orang umum katanya! Dasar Ahok, plat aja
diributin! Apapun platnya tetap China!'
Ramdan mengecam hujatan Farhat tersebut. "Melaporkan terkait pernyataan
Farhat Abbas melalui twitter-nya. Menyebarluaskan kebencian terhadap
etnis tertentu yang dapat menimbulkan perpecahan warga Jakarta maupun di
Indonesia, karena yang dia serang adalah Ahok atau wakil gubernur
kita," ujarnya, Kamis (10/1/2013).
Menurut Ramdan, Negara Indonesia didirikan berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Indonesia juga mengakui perbedaan, mengakui
suku yang berbagai macam, dan mengakui adanya keragaman etnis. "Tentunya
sebagai warga negara yang baik kita harus saling menghargai, dan harus
saling merangkul, terlepas dari etnis apapun," tegasnya.
Kata Ramdan, tindakan pengacara muda itu sudah sangat melukai dan mencederai nilai-nilai kesatuan dan kebangsaan.
"Saya atas nama Komunitas Intelektual Muda Betawi, Pribadi, serta atas
nama Himpunan Advokat Muda Indonesia, mengecam tindakan itu. Dan ini
musuh bersama, bukan hanya pribadi atau organisasi saya, ini musuh
bersama," ujarnya geram.
"Kami berharap penyidik mampu memberikan keputusan atau proses hukum
sesuai dengan diatur UU Nomor 40 Tahun 2008 Ayat 4 dan 16 dan UU ITE,"
tutupnya.
Laporan Ramdan ini bernomor: TBL/82/ I/ 2013/PMJ/Dit reskrimSUS. Ramdan
menjerat Farhat dengan Pasal 28 ayat 2 UU ITE JO PSL 4,JO 16 UU No.40
tahun 2008 tentang penghinaan terhadap ras suku dan golonga, dengan
ancaman lima tahun penjara.
Di era keemasan para hacker sekitar tahun 1999-2000, kelompok hacker
legendaris Indonesia adalah Antihackerlink. Puluhan situs di Internet,
lokal maupun luar negeri, pernah diobok-obok oleh kelompok ini. Wenas
Agusetiawan, yang kerap menggunakan nickname hC- (hantu Crew) kalau
sedang melakukan chatting dan juga pendiri kelompok ini, bahkan belum
berusia 17 tahun ketika pada pertengahan 2000 dirinya tertangkap basah
oleh kepolisian Singapura, ketika tengah melakukan hacking ke sebuah
jaringam komputer di Singapura melalui apartemennya di daerah Toa Payoh -
Singapura.
hC menjadi hacker Pertama Indonesia yang di adili. hC termasuk
hacker pandai dari Indonesia pada saat usia SMP telah berhasil menyusup
ke berbagai jaringan di Indonesia.
hC asal Malang, Jawa Timur, pada tanggal 20 Juli 2000 mulai
diadili oleh Peradilan Anak di Singapura. hC didakwa melakukan kejahatan
cyber dengan menembus salah satu jaringan yang ada di Singapura. Di
Singapura, hC tidak bisa lolos dari jeratan hukum karena negara kecil
itu telah memberlakukan undang-undang teknologi informasi sejak 1986.
Beruntunglah hC, sebab dia belum mencapai usia 17 tahun saat
proses pengadilannya berlangsung, sehingga dia hanya dikenakan
pengadilan di bawah umur dan hanya dikenakan denda Rp 150 juta saja!
Jika saja pengadilannya ditunda 1 minggu saja, maka genap sudah dia
berusia 17 tahun, dan penjara telah siap menerimanya. Berdasarkan Bukti
Acara Pemeriksaan (BAP) Kepolisian Singapura, Wenas ternyata banyak
belajar dan termotivasi melakukan hacking melalui chatroom.
dari sudut pandajg etika profesi TSI, kejadian ini terjadi karena kurangnya peran pengawasan orang tua dan guru di sekolah. Kurangnya pengetahuan anak tentang moral dan etika membuat mereka menyalah gunakan sesuatu yang dapat berujung pada tindakan yang ilegal dan harus berurusan dengan hukum
JEPANG merupakan contoh menarik perpaduan harmonis antara modern dan tradisional.
‘’Negeri matahari terbit’’ ini tidak hanya memancarkan sinar kemajuan industri
dan teknologi, melainkan juga memiliki keunikan budaya yang tak tenggelam di
tengah arus modernisasi. Jangan kaget jika di negeri dengan ekonomi terbesar
kedua dunia ini Anda menjumpai segala sesuatunya berbeda secara fundamental.
Budaya Jepang dalam banyak hal bersumber pada spirit Konfusianisme dan
Shintoism sangat mewarnai kehidupan sosial dan etos bisnis. Jepang memiliki
budaya konteks tinggi yang sangat berbeda, khususnya dengan budaya Barat, yang
lebih egaliter dan terbuka.
Etika Muka Serius Tanpa Ekspresi
Anda tidak akan pernah melihat muka-muka datar tanpa ekspresi, seperti yang
Anda lihat di kantor-kantor Jepang. Sesekali mungkin ada karyawan yang tertawa,
tetapi para pekerja pada umumnya akan menunjukkan ekspresi muka yang datar dan
serius, khususnya saat meeting. Mereka berbicara dengan nada yang rendah dan
teratur. Mereka bahkan kerap menutup mata ketika mendengar dan memperhatikan
pembicara—kebiasaan ini sering disalahartikan oleh orang asing yang tidak
mengerti, sebagai tanda kebosanan.
Etika Mengalah pada yang Lebih Tua
Sudah merupakan kebiasaan dalam meeting di Jepang untuk selalu memberi
kesempatan pada orang yang lebih tua dan mempunyai jabatan tertinggi untuk
memberikan pendapat atau komentar terlebih dahulu. Orang yang lebih tua juga
selalu paling diperhatikan pendapat dan nasihatnya. Ketika membungkuk—tradisi
menyapa Jepang—kita harus selalu membungkuk lebih dalam kepada orang-orang yang
lebih senior.
Pelajaran yang bisa diambil: Budaya bisnis Jepang menghargai mereka yang lebih
senior untuk kebijaksanaan dan pengalaman yang mereka bagikan ke perusahaan. Di
Jepang, umur adalah sama dengan pangkat. Jadi, semakin tua seseorang, semakin
dianggap penting pulalah dia.
Bagaimana Memuji Seseorang di Tempat Kerja
Semangat kerja kita akan semakin meningkat jika mendapat pujian. Ada berbagai ungkapan untuk memuji seseorang. Misalnya, 「さすが」 sasuga berarti “Persis seperti harapan saya”; 「いいですね」 ii desu ne berarti “Bagus sekali”; 「すばらしい」 subarashii berarti “Hebat!” dan 「お見事」 o-migoto berarti “Luar biasa!”.
Tapi berhati-hatilah karena pujian seperti ini mungkin tidak hanya
berdampak positif, tapi dapat juga menyebabkan memburuknya hubungan.
Jika Anda secara sembarangan mengulang pujian tersebut, bisa jadi akan
terdengar seperti sindiran ketimbang pujian, atau malah mengisyaratkan
bahwa Anda menyalahkan atau meremehkan orang lain. Harap ingat pula dua
aturan dasar berikut: Saat Anda memuji seseorang, lakukan di depan orang
lain dan saat menegur, lakukan ketika tidak ada orang di sekitar Anda.
Kebiasaan umum di Jepang dalam perkenalan, menyambut, atau memberi salam
adalah dengan ‘’membungkuk’’.
Menyambut dan memberi salam hendaknya dilakukan
dengan sopan dan penghormatan yang wajar. Jika relasi Anda membungkuk, pastikan
bahwa Anda membalasnya, membungkuk serendah yang dilakukan oleh relasi Anda.
Dalam hal tertentu, cukup dengan berjabat tangan. Dalam perkenalan, jangan
menyapa relasi Jepang Anda dengan nama depannya. Orang Jepang lebih suka
menggunakan nama belakangnya. Gunakan sebutan Mr, Mrs, atau menambah san pada nama
keluarga. Misalnya, Mr. Hiroshima atau Hiroshima-san.
Pertukaran kartu nama (business card).
Saling tukar kartu nama atau
‘’meishi’’ merupakan kebiasaan yang penting di Jepang. Pembicaraan bisnis
selalu diawali dengan pertukaran kartu nama. Pemeo mengatakan, bisnis belum
dapat dimulai sampai ada pertukaran kartu nama. Gunakan dua tangan pada waktu
menyerahkan kartu, demikian pula sebaliknya ketika menerima. Pertukaran kartu
nama dilakukan setelah ritual salam membungkuk usai dilaksanakan. Pada waktu menerima
kartu nama dari calon relasi bisnis, tunjukkkan bahwa Anda telah mengamatinya
dengan cermat dan saksama sebelum menaruhnya di atas meja atau memasukkannya
dalam card case. Jangan memasukkan kartu ke dalam dompet, kantong celana, atau
menulis pada kartu yang Anda terima. Tindakan ini dipandang sebagai tindakan
tidak respek dan sopan. Kartu hendaknya dicetak dalam dua bahasa, di satu sisi
bahasa nasional Anda dan pada sisi sebaliknya dengan bahasa Jepang. Hal ini
untuk menunjukkan kemauan kuat Anda untuk berkomunikasi dengan relasi Jepang
Anda.
Pertukaran cenderamata atau oleh-oleh.
Membawa dan memberikan oleh-oleh
merupakan bagian warisan budaya bisnis Jepang tempo dulu yang sangat penting.
Pada era bisnis Jepang kontemporer, meskipun membawa oleholeh tidak lagi
menjadi keharusan, hal itu tetap dihargai sebagai bagian dalam etika bisnis
Jepang. Namun, harus diingat, jangan membawa cenderamata terlalu besar, sebab
dapat dianggap sebagai “sogokan’’. Cenderamata itu sendiri sebenarnya tidaklah
terlalu penting. Yang lebih penting dari itu adalah prosesi dan nuansa yang
terjadi di balik tukar-menukar cenderamata itu. Cenderamata harus selalu
dibungkus secara cermat. Jangan menggunakan kertas bungkus dengan warna putih
polos karena menyimbolkan kematian. Penyerahan cenderamata hendaknya dilakukan
pada akhir pertemuan atau kunjungan. Penyerahan dilakukan dengan dua tangan,
demikian sebaliknya pada waktu menerima.
Ketepatan waktu.
Masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat dengan budaya
tepat waktu yang tinggi. Terlambat dalam suatu pertemuan bisnis dianggap tidak
menghargai. Datang lima menit lebih awal merupakan praktek yang umum.
Penampilan dan busana.
Orang Jepang dikenal sangat konservatif soal pakaian.
Mereka sangat menghargai seseorang yang berpakaian pantas sesuai dengan status
dan posisinya atau bahasa kerennya, dress to impress. Dalam acara bisnis,
jangan mengenakan pakaian casual. Laki-laki sebaiknya memakai business suits
warna gelap konservatif. Wanita dianjurkan tidak memakai celana panjang karena
dinilai kurang sopan dan memberi kesan ofensif.
Jamuan bisnis.
Orang Jepang hampir tidak pernah mengundang jamuan di rumah.
Jamuan bisnis umumnya diadakan di restoran. Biasanya tuan rumah akan memilih
menu dan membayarnya. Perlu dicatat, memberikan tip bukan hal yang lumrah di
Jepang.
Privasi dan body language.
Masyarakat Jepang sangat menghargai privasi dan
merasa nyaman dengan sikap tenang. Dalam berbicara atau negosiasi, hindari
sikap dan gerakan-gerakan tangan yang berlebihan. Orang Jepang tidak bicara
dengan tangan. Menunjuk dianggap tindakan yang tidak sopan. Jangan pula
menggunakan isyarat ‘’OK’’ dengan tangan, karena di Jepang berarti uang.
Hindari simbol-simbol angka 4 (empat). Masyarakat Jepang mempercayai angka 4
sebagai angka dan nasib buruk (bad luck) karena bunyi bacaan shi punya kesamaan
arti dengan kematian.
Google Wallet adalah sebuah layanan aplikasigoogle yang digunakan untuk melakukan pembayaran secara mudah melalui sebuah ponsel. Layanan ini memungkinkan pemilik telepon genggam membayar dan mencairkan kupon lewat ponsel dengan sistem operasiAndroid. Teknologi Google Wallet sendiri saat ini (Mei 2011) baru tersedia pada ponsel Nexus S 4G dengan operator Sprint Nextel. Google Wallet menggunakan teknologi yang disebut near field communication (NFC) atau komunikasi jarak dekat yang memungkinkan pengguna membayar melalui ponsel di kasir yang dilengkapi dengan NFC.
Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya
adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai
bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari
dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan
perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga
dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari
perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa
Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and
Communications Technology).
Salah satu milis internet Indonesia terbesar adalah milis Telematika.
Dari milis inipun tidak ada penjelasan mengapa milis ini bernama
telematika, yang jelas arsip pertama kali tercatat dikirimkan pada
tanggal 15 Juli 1999. Dari hasil pencarian di arsip mailing list
Telematika saya menemukan salah satu ulir diskusi menarik (membutuhkan
login) tentang penamaan Telematika yang dikirimkan oleh Paulus Bambang
Wirawan
Arsitektur Telematika.
Arsitektur Telematika sendiri merupakan struktur desain komputer dan
semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot,
BIOS dan sebagainya.
A. Arsitektur Telematika sisi Client
istilah ini merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada
browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh
dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien
penyimpanan.
Karakteristik Client :
* Selalu memulai permintaan ke server.
* Menunggu balasan.
* Menerima balasan.
* Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
* Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan
menggunakan antarmuka pengguna seperti antarmuka pengguna grafis. Khusus
jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.
B. Arsitektur Telematika sisi Server
Adalah sebuah eksekusi sisi server Web khusus yang melampaui standar
metode HTTP yang harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script
di sisi server khusus yang tertanam di tag halaman HTML; tag ini memicu
suatu tindakan kejadian atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
* Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
* Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
* Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
* Jenis server khusus mencakup: web server, FTP server, database server,
E-mail server, file server, print server. Kebanyakan layanan web ini
juga jenis server.
C. Kolaborasi Arsitektur Telematika sisi Client dan Server
Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa kolaborasi arsitektur sisi client dan sisi server :
1. Arsitektur Single- Tier
Arsitektur Single- Tier adalah semua komponen produksi dari sistem
dijalankan pada komputer yang sama. Sederhana dan alternatifnya sangat
mahal. Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara.
2. Arsitektur Two-tier
Pada Arsitektur Two-tier, antarmukanya terdapat pada lingkungan desktop
dan sistem manajemen database biasanya ada pada server yang lebih kuat
yang menyediakan layanan pada banyak client. Pengolahan informasi dibagi
antara lingkungan antarmuka sistem dan lingkungan server manajemen
database.
3. Arsitektur Three-tier
Arsitektur Three-Tier diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan dari
arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware
digunakan antara sistem user interface lingkungan client dan server
manajemen database lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam
berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor, pesan server atau
aplikasi server. Middleware menjalankan fungsi dari antrian, eksekusi
aplikasi dan database staging.
Pemanfaatan Telematika
Teknologi Telematika banyak digunakan dalam bidang keamanan, sosial,
bisnis, dll. Misalnya untuk remote security, live streaming video,
traffic monitoring, alat deteksi tsunami, alat pelacak lokasi / GPS,
dll. Dengan mememanfaatkan teknologi tersebut, tentu saja akan
memudahkan manusia untuk memperoleh informasi yang diinginkan.
Salah satu contohnya adalah perpustakaan digital. Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan komputer.
Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis perpustakaan konvensional
yang berupa kumpulan buku tercetak, film mikro (microform dan
microfiche), ataupun kumpulan kaset audio, video, dll. Isi dari
perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer.
Arsitektur Perpustakaan Digital
Definisi singkat dari perpustakaan digital adalah bentuk perpustakaan
yang keseluruhan koleksinya memakai format digital yang disusun dalam
sebuah arsitektur komputerisasi. Arsitektur ini disusun dalam sebuah
proyek yaitu proyek perpustakaan digital. Penelitian proyek perpustakaan
digital menggunakan WWW (World Wide Web) yang dihubungkan dengan jaringan internet sebagai media penyalur informasi utama. WWW memiliki banyak kelebihan yang didukung berbagai macam protokol komunikasi (HTTP, FTP, Gopher), penggunaan HTML sebagai bahasa standar markup, dan kelebihan pada GUI (Graphical User Interface).